Minggu, 22 Juli 2012

thermodinamika


Termodinamika
Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di luar) sistem disebut lingkungan.
Usaha Luar
Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan (dipanaskan) atau kalor dikurangi (didinginkan) terhadap sistem. Jika kalor diterapkan kepada gas yang menyebabkan perubahan volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang dilakukan oleh gas ketika volume berubah dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2 pada tekanan p konstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya.
W = pV= p(V2V1)
Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai
Description: pers01Tekanan dan volume dapat diplot dalam grafik pV. jika perubahan tekanan dan volume gas dinyatakan dalam bentuk grafik pV, usaha yang dilakukan gas merupakan luas daerah di bawah grafik pV. hal ini sesuai dengan operasi integral yang ekuivalen dengan luas daerah di bawah grafik.
Description: fig2004Gas dikatakan melakukan usaha apabila volume gas bertambah besar (atau mengembang) dan V2 > V1. sebaliknya, gas dikatakan menerima usaha (atau usaha dilakukan terhadap gas) apabila volume gas mengecil atau V2 < V1 dan usaha gas bernilai negatif.
Energi Dalam
Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi dalam. Energi dalam gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan merupakan sifat mikroskopik gas tersebut. Meskipun gas tidak melakukan atau menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki energi yang tidak tampak tetapi terkandung dalam gas tersebut yang hanya dapat ditinjau secara mikroskopik.
Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada dalam keadaan gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik rata-rata dari seluruh partikel yang bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi, energi dalam dapat ditinjau sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan potensial yang terkandung dan dimiliki oleh partikel-partikel di dalam gas tersebut dalam skala mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan menyebabkan perubahan energi dalam gas. Secara matematis, perubahan energi dalam gas dinyatakan sebagai
untuk gas monoatomik
Description: pers02
untuk gas diatomik
Description: pers03
Dimana ∆U adalah perubahan energi dalam gas, n adalah jumlah mol gas, R adalah konstanta umum gas (R = 8,31 J mol−1 K−1, dan ∆T adalah perubahan suhu gas (dalam kelvin).
Hukum I Termodinamika
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan energi.
Gambar
Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut hukum I termodinamika. Secara matematis, hukum I termodinamika dituliskan sebagai
Q = W + ∆U
Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan ∆U adalah perubahan energi dalam. Secara sederhana, hukum I termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut.
Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan (atau digoreng) yang berarti diberi kalor Q, benda (krupuk) akan mengembang atau bertambah volumenya yang berarti melakukan usaha W dan benda (krupuk) akan bertambah panas (coba aja dipegang, pasti panas deh!) yang berarti mengalami perubahan energi dalam U.
Proses Isotermik
Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahan-perubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam (∆U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W).
Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik pV di bawah ini. Usaha yang dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai
Description: pers04Dimana V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas.
Description: isothermal_process
Proses Isokhorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (∆V = 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan QV.
QV = ∆U
Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha (W = pV). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan konstan Qp. Berdasarkan hukum I termodinamika, pada proses isobarik berlaku
Description: pers05Sebelumnya telah dituliskan bahwa perubahan energi dalam sama dengan kalor yang diserap gas pada volume konstan
QV =∆U
Dari sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai
W = QpQV
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi (kalor) yang diserap gas pada tekanan konstan (Qp) dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume konstan (QV).
Description: diag11
Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya (W = ∆U).
Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-masing p1 dan V1 mengalami proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi p2 dan V2, usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai
Description: pers06Dimana γ adalah konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas kalor molar gas pada tekanan dan volume konstan dan mempunyai nilai yang lebih besar dari 1 (γ > 1).
Description: 341px-adiabaticsvg
Proses adiabatik dapat digambarkan dalam grafik pV dengan bentuk kurva yang mirip dengan grafik pV pada proses isotermik namun dengan kelengkungan yang lebih curam.

thermodinamika


Termodinamika
Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di luar) sistem disebut lingkungan.
Usaha Luar
Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan (dipanaskan) atau kalor dikurangi (didinginkan) terhadap sistem. Jika kalor diterapkan kepada gas yang menyebabkan perubahan volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang dilakukan oleh gas ketika volume berubah dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2 pada tekanan p konstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya.
W = pV= p(V2V1)
Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai
Description: pers01Tekanan dan volume dapat diplot dalam grafik pV. jika perubahan tekanan dan volume gas dinyatakan dalam bentuk grafik pV, usaha yang dilakukan gas merupakan luas daerah di bawah grafik pV. hal ini sesuai dengan operasi integral yang ekuivalen dengan luas daerah di bawah grafik.
Description: fig2004Gas dikatakan melakukan usaha apabila volume gas bertambah besar (atau mengembang) dan V2 > V1. sebaliknya, gas dikatakan menerima usaha (atau usaha dilakukan terhadap gas) apabila volume gas mengecil atau V2 < V1 dan usaha gas bernilai negatif.
Energi Dalam
Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi dalam. Energi dalam gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan merupakan sifat mikroskopik gas tersebut. Meskipun gas tidak melakukan atau menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki energi yang tidak tampak tetapi terkandung dalam gas tersebut yang hanya dapat ditinjau secara mikroskopik.
Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada dalam keadaan gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik rata-rata dari seluruh partikel yang bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi, energi dalam dapat ditinjau sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan potensial yang terkandung dan dimiliki oleh partikel-partikel di dalam gas tersebut dalam skala mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan menyebabkan perubahan energi dalam gas. Secara matematis, perubahan energi dalam gas dinyatakan sebagai
untuk gas monoatomik
Description: pers02
untuk gas diatomik
Description: pers03
Dimana ∆U adalah perubahan energi dalam gas, n adalah jumlah mol gas, R adalah konstanta umum gas (R = 8,31 J mol−1 K−1, dan ∆T adalah perubahan suhu gas (dalam kelvin).
Hukum I Termodinamika
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan energi.
Gambar
Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut hukum I termodinamika. Secara matematis, hukum I termodinamika dituliskan sebagai
Q = W + ∆U
Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan ∆U adalah perubahan energi dalam. Secara sederhana, hukum I termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut.
Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan (atau digoreng) yang berarti diberi kalor Q, benda (krupuk) akan mengembang atau bertambah volumenya yang berarti melakukan usaha W dan benda (krupuk) akan bertambah panas (coba aja dipegang, pasti panas deh!) yang berarti mengalami perubahan energi dalam U.
Proses Isotermik
Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahan-perubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam (∆U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W).
Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik pV di bawah ini. Usaha yang dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai
Description: pers04Dimana V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas.
Description: isothermal_process
Proses Isokhorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (∆V = 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan QV.
QV = ∆U
Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha (W = pV). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan konstan Qp. Berdasarkan hukum I termodinamika, pada proses isobarik berlaku
Description: pers05Sebelumnya telah dituliskan bahwa perubahan energi dalam sama dengan kalor yang diserap gas pada volume konstan
QV =∆U
Dari sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai
W = QpQV
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi (kalor) yang diserap gas pada tekanan konstan (Qp) dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume konstan (QV).
Description: diag11
Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya (W = ∆U).
Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-masing p1 dan V1 mengalami proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi p2 dan V2, usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai
Description: pers06Dimana γ adalah konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas kalor molar gas pada tekanan dan volume konstan dan mempunyai nilai yang lebih besar dari 1 (γ > 1).
Description: 341px-adiabaticsvg
Proses adiabatik dapat digambarkan dalam grafik pV dengan bentuk kurva yang mirip dengan grafik pV pada proses isotermik namun dengan kelengkungan yang lebih curam.

SAP NARKOBA


SAP NARKOBA
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“NARKOBA”

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Promosi Kesehatan


                                                



Disusun Oleh :
Kelompok 1


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES MEDIKA CIKARANG
TAHUN 2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok                          : Narkoba
Sub Pokok Bahasan    : Mengenal dan Mencegah Bahaya Narkoba
Sasaran                        : Remaja yang ada di RT 01 dan 02 desa suka indah
Waktu                                     : 30 Menit
Hari/tanggal                : 4 juli 2012
Tempat                        : Masjid Ar Ridwan
Pembicara                    : Dosni Rohana
A.    Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit siswa diharapkan mampu memahami tentang bahaya Narkoba.
B.     Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit Remaja dapat :
1.      Menjelaskan apa sebenarnya Narkoba ?
2.      Menyebutkan jenis-jenis Narkoba ?
3.      Menyebutkan cara penggunaan Narkoba ?
4.      Menyebutkan gejala dan tanda awal penyalahgunaan Narkoba ?
5.      Menjelaskan remaja yang paling beresiko ?
6.      Menjelaskan cara terbaik menghindari Narkoba ?
C.    Materi Penyuluhan
1.       Apa sebenarnya Narkoba.
2.      Jenis-jenis Narkoba.
3.      Cara Penggunaan Narkoba.
4.      Gejala dan tanda awal penyalahgunaan Narkoba.
5.      Remaja mana yang paling beresiko.
6.      Cara terbaik menghindari Narkoba
D.    Metode
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
E.     Media
Laptop
F.     Kegiatan Penyuluhan

No
Tahap
Waktu
Kegiatan
Mahasiswa
Remaja
1.



2.
















3.



4.






5.
Perkenalan



Ceramah
















Tanya jawab



Evaluasi






Penutup
3 menit



10 menit
















5 menit



5 menit






3 menit
Mengucapkan Salam Memperkenalkan Diri

Ceramah Mengenai:
1.    Apa Sebenarnya Narkoba.
2.    Jenis-Jenis Narkoba.
3.    Cara Penggunaan Narkoba.
 Awal .
4.    Penyalahgunaan Narkoba.
5.    Remaja Mana Yang Paling Beresiko.
6.    Cara Terbaik Menghindari Narkoba

Memberikan
Kesempatan Kepada Siswa Untuk Bertanya

Memberikan Pertanyaan :
1.  Apa Yang Termasuk Jenis-Jenis Narkoba.
2.   Sebutkan cara menghindari Narkoba.

Menutup ceramah dan mengucapkan salam
Menjawab salam



Mendengarkan
















Remaja bertanya tentang Narkoba


Remaja menjawab pertanyaan.





Menjawab salam


G.    Sumber
Mengenal dan mencegah bahaya narkotik, Penerbit Pionir Jaya.
H.    Evaluasi
Pertanyaan :
1.      Apakah yang termasuk jenis-jenis Narkotika ?
2.      Sebutkan cara menghindari Narkoba ?

MENGENAL DAN MENCEGAH BAHAYA NARKOBA
I.       Apakah Sebenarnya Narkoba
Narkoba adalah narkotik dan obat-obatan berbahaya yang disebut juga Napza (Narkotik, Alkohol dan Zat Aktif).


II.    Jenis-Jenis Narkoba
1.      Narkotika
Adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, juga dapat mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contohnya Heroin, Kokain, Ganja.
2.      Alkohol
Adalah cairan yang dihasilkan dari proses peragian minuman berkadaralkohol tinggi disebut sebagai golongan minuman keras dan dilarang diperjualbelikan secara bebas ditempat umum.
3.      Psikotropika
Adalah zat atau obat yang berkhasiat psiko aktif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku golongan pshikotropika antara lain : Amfetamin, Ekstasy, Shabu-shabu Phenogarvital, Diazepam, Pil BK, Pil Koplo.
4.      Zat Aktif
Adalah zat atau obat yang berpotensi menimbulkan ketergantungan.
Misalnya : - Lem kayu (aibon)
-    Tipp Ex
-    Penyegar Ruangan
III. Cara Penggunaan Narkoba
1.      Dihisap
2.      Dihirup
3.      Ditelan
4.      Disuntik

IV. Gejala dan Tanda Awal Penyalahgunaan Narkoba
1.      Malas
-          Malas mengurus diri
-          Malas makan atau makan sembarangan
-          Malas sekolah atau sering membolos
-          Malas belajar sering terlihat mengantuk
-          Malas berkomunikasi lebih sering menyendiri
2.      Penuh Rahasia
-          Menarik diri dan sering mengurung diri dikamar
-          Sering memakai kaca mata gelap dan sering membawa obat tetes mata
3.      Gaya hidup semaunya sendiri
-          Sering pulang larut malam
-          Sering tidur dirumah teman
-          Sering mengeluh kepada orang tua
4.      Tingkah laku kasar
-          Mudah tersinggung, mudah marah, berbicara kasar, suka main kasar
-          Sering berkelahi, berbohong
-          Sering mencuri uang atau barang keluarga, teman
-          Sering pinjam uang kepada teman
-          Gaya pakaian tidak rapi
5.      keluhan sakit
-          sering mengeluh pusing atau sakit kepala
-          batuk atau pilek yang berkepanjangan.
V.    Remaja Mana yang Paling Beresiko
Remaja yang ingin memperlihatkan bahwa mereka tidak takut bahaya, remaja yang merasa dirinya tidak diterima di masyarakat dan keluarga.
VI. Cara Terbaik Menghindari Narkoba
Jangan mudah tergiur dan terbawa arus teman yang kita anggap tidak baik, jangan pernah mencoba mencicipi narkoba walaupun hanya sedikit, dan jangan pernah menyentuh, menyium aromanya apalagi mencoba nenyulut dan mengisap rokok.

Referensi :