Kamis, 05 Januari 2012

Puisi Cinta


kau yang pernah mengisi ruang hati ku…
memberi warna dalam setiap nafasku…..
kau pula yang telah menjadi kawan dalam setiap curhat ku…
tapi kenapa kau lukai hati ini,,,
kau bohong pada ku…
dusta,…..
kini aku dalam kesendirian….
tak ada teman , kawan, dan kasih…
yang ada hanyalah kebekuan ….
biar aku simpan cinta ini……
entah sampai kapan aku mampu….
meskipun akau tau…..
kau punya pilihan lain ……
yang mungkin lebih dari ku….
kau tau siapa,.,….
dia adalah sahabat ku……







ketika aku terdiam
memandang sosok yang indah,,ketika itu pula hati kecil bicara..
dan ketika hati kecil bicara,,
nuraniku mengatakan “setialah untuk yang menunggumu disana”
lalu pikiranku menjawabnya dengan tegas “tentu aku setia”
karena aku hanya ingin hari itu,saat dia mengucap “selamat tinggal kekecewaan”,
itu menjadi hari terakhir aku mengecewakannya
setidaknya kini aku berusaha mewujudkan keinginannya
masa lalu biarlah berlalu,aku memang cukup senang dengan masa itu
tapi aku tak ingin mengulang waku itu…
lebih baik aku memandang kedepan
karena Tuhan dengan sempurna meletakkan kedua mataku di depan
suatu hari ucapannya itu akan disempurnakan
“selamat tinggal kekecewaan untuk selama-lamanya”
amanah hatiku adalah setiaku,selalu..







Ibarat awan berarak menderu
Menghentak seluruh kesadaranku
Tak mampu pada wadahku
Getir pahit bersahutan menyatu
Kala kesedihan mendayung
Menggenggam lengan lembayung
Ombak romansa bergulung
Tampilkan lautan kalbu terkurung
Dalam diam jeritku
Ingin kugadaikan sukma jiwaku
Membeli sang waktu
Yang congkak melangkah bisu
Tinggallah tatapan nanar berkaca
Kalimat-kalimat yang bisu bersuara
Roh yang pergi meninggalkan sukma
Separuh kosong tanpa jiwa







rangkaian irama abadi dlm semesta
Iringkan hembusan nafas alam nan smpurna
Hdirkan rngkaian resonansi dlm jiwa
Mski tnpa nada yg nyata
Bait demi bait doa tercipta dalam hati merindu
Ada harap dalam rindu yg senyap
Gerimis mengundang bagai tersayat
Hadirkan pengharapan nan pekat..
Tetes2 anugerah alam tak lgi trasa indah
Gemericiknnya tak lgi berirama
Sunyi,, senyap,, dan gelap..
Tanpa resonansi yg nyata
Hujan..
Kapankah irama resonansi jiwaquw kmbali
Rindukan saat2 lagu terlantun merdu
Hnya bersama “pujaanku”







Lelah itu datang kemudian
Letih menghujani mendatang
Cinta melintang berlawanan
Kasih tersenyum berpelukan
Kenangan bersahut-sahutan
Pedih berarak berterusan
Sesal berlari beriringan
Dosa gemerlap bertaburan
Bisu berteriak kesakitan
Terpaku dalam tiap jeritan
Tertunduk dihamparan
Samudera waktu tak bertuan
“Matahari Tiga Bulan Empat Bintang
Lelah itu datang kemudian
Letih menghujani mendatang
Cinta melintang berlawanan
Kasih tersenyum berpelukan
Kenangan bersahut-sahutan
Pedih berarak berterusan
Sesal berlari beriringan
Dosa gemerlap bertaburan
Bisu berteriak kesakitan
Terpaku dalam tiap jeritan
Tertunduk dihamparan
Samudera waktu tak bertuan

Jangan Hilang Lagi

Jangan Hilang Lagi
Cinta bagiku hanya sebuah kata yang membuatku
tak dapat berkata-kata..
Kasih, Jangan tinggalkan aku di kota ini..
sendiri..
Jangan kau panggang aku dengan rasa kangen
Tetaplah di sini
bersamaku, menyusuri sepi menelisik hati
Kau tahu?
tiada yang lebih menyiksa dari sendiri



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagiku kesempurnaan bukanlah segalanya akan tetapi proses menuju kesempurnaan itulah yang paling utama.